Partikularisme dan kepentingan publik

     Partikularisme pada dasarnya menganit paham yang cenderung mengutamakan atau mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok. Partikularisme memiliki kemungkinan menjadi sumber konflik karena cenderung mementingkan pribadi atau kelompok sendiri dari pada kepentingan umum atau publik.

     Pengertian publik , menurut Soerjono Soekanto, publik adalah suatu kelompok yang tidak menjadi satu kesatuan. Sifat publik yang bukan suatu kesatuan, menjadikan publik memiliki karaktet yang beragam, di antaranya sebagai berikut.

     Kelompok yang pasif, yaitu kelompok yang memiliki minat terhadap sesuatu, tetapi belum menentukan pendiriannya terhadap sesuatu persoalan. Kelompok ini secara kuantitas lebih besar dari pada kelompok lain.

     Kelompok vested interest, yaitu kelompok yang terdiri dari kumpulan orang yang telah memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersikap mendukung kebijakan penguasa karena untuk mempertahankan statusnya.

     Kelompok new comer, yaitu kelompok yang terdiri dari golongan menengah yang rata-rata ingin memperjuangkan kepentingannya dan berusaha merebut kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat.

     Kepentingan publik adalah segala sesuatu yang di peruntukkan bagi upaya pemenuhan kebutuhan orang banyak atau masyarakat secara umum. Kepentingan publik adalah kepentingan yang dominan. Contohnya, di indonesia terdapat suku bangsa dan bahasa yang sangat beragam.

     Untuk memenuhi kepentingan publik yaitu bersatunya seluruh rakyat indonesia tanpa mementingkan suku bangsa dan bahasa yang beragam tersebut, mereka disatukan dengan sumpah pemuda. Menurut pendapat Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan di bedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antarkelompok, dan kesadaran jenisnya.

     Kelompok statis, yaitu kelompok bukan organisasi yang tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya. Contohnya: kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.

     Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan, tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial diantara para anggotanya.

     Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lainnya tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya: kelompok pertemuan atau kerabat.

     Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang memiliki kesadaran akan jenis dan mempunyai persamaan mengenai kepentingan pribadi maupun juga kepentingan bersama. Contohnya: sekolah, pramuka, dan osis.

     Partikularisme kelompok dapat menyebabkan munculnya sikap egois dan cenderung tertutup dengan kebudayaan yang lain. Selain itu, juga dapat menimbulkan sikap primordialisme dan etnosentrisme. Apabila suatu kelompok menganut partikularisme, perbedaan antar kepentingan individu atau kelompok dan kepentingan publik berpotensi menimbulkan konflik.


Tidak ada komentar:

8 definisi dan kata kunci